Jakarta, Mediatrans.id — Sinyal kuat datang dari sektor pelabuhan swasta Indonesia. Dalam gelaran Indonesia Maritime Week (IMW) 2025, para pelaku pelabuhan swasta yang tergabung dalam Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) secara terbuka menawarkan peluang investasi kepada investor asing dan lokal dengan skema yang lebih fleksibel dibanding pelabuhan milik negara.
“Kami menawarkan investasi yang lebih berpeluang dan fleksibel. Dari sisi birokrasi dan keamanan, kami lebih terbuka,” tegas Liana Trisnawati, Ketua Umum ABUPI, saat ditemui di booth ABUPI pada ajang IMW 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC).
Saat ini, ABUPI mencatat ada 46 lokasi pelabuhan swasta yang telah mengantongi konsesi resmi, serta 26 pelabuhan lain yang dikelola melalui bentuk kerjasama lainnya. Semuanya terbuka bagi investor dengan platform investasi yang diklaim lebih adaptif terhadap kebutuhan mitra lokal dan global.
Daya tarik pelabuhan swasta Indonesia ini turut mencuri perhatian dunia. Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO) Arsenio Dominguez, secara khusus mengunjungi booth ABUPI, didampingi oleh Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto. Dalam pertemuan itu, Arsenio mendengar langsung paparan ABUPI tentang potensi besar pelabuhan non-Pelindo di Indonesia.
“Investor dari Belanda sudah konfirmasi ingin bertemu kami untuk bahas peluang kerjasama. Selain itu juga ada yang dari Inggris dan beberapa negara ASEAN,” ungkap Liana. Ia menambahkan, skema investasi di pelabuhan swasta lebih menarik karena tidak terbebani rigiditas seperti pada pengelolaan pelabuhan milik BUMN.
Booth ABUPI di IMW 2025 memamerkan portofolio strategis dari sejumlah anggotanya, seperti Krakatau International Port, Chandra Asri Group, Interport, serta mitra pelaksana konstruksi PT Mutiara Indah Construction. ABUPI juga terlibat aktif dalam Port Conference yang digelar Rabu (28/5), pukul 13.00–15.00 WIB.
Ajang IMW 2025 sendiri dihadiri lebih dari 7.000 pengunjung dan 600 partisipan, mencerminkan antusiasme tinggi terhadap transformasi maritim Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh DPP INSA bersama mitra strategis seperti Pertamina dan Pelindo, serta dibuka secara resmi oleh Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga bertindak sebagai keynote speaker dalam seminar bertema “Asia’s Maritime Leadership: Connectivity, Sustainability, and Digitalization”.
Liana menegaskan, kehadiran ABUPI di ajang internasional seperti IMW merupakan bukti kesiapan pelaku usaha pelabuhan swasta untuk menjadi enabler utama transformasi logistik dan maritim nasional.
“Melalui kolaborasi dan inovasi, kami ingin mendorong terciptanya ekosistem pelabuhan yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan,” pungkasnya.*(MT-01/B)