Samarinda, Mediatrans.id – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Samarinda angkat bicara terkait kegiatan pemanduan dan penundaan kapal di area strategis Sungai Mahakam, termasuk di bawah Jembatan Mahkota II, Jembatan Mahakam, Jembatan Tenggarong, Jembatan Mahulu, hingga Jembatan Ing Martadipura.
General Manager Pelindo Regional 4 Samarinda, Capt. Suparman, menegaskan bahwa seluruh aktivitas pandu-tunda di kawasan tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan resmi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan selalu berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta instansi pemerintah daerah terkait.
“Area jembatan adalah titik sensitif yang butuh kehati-hatian tinggi. Semua operasi dilakukan oleh tenaga pandu dan petugas tunda yang tersertifikasi dan berpengalaman,” tegas Capt. Suparman, Jumat (30/5/2025).
Menurutnya, Pelindo secara berkala menggelar evaluasi internal, pelatihan berkelanjutan, hingga audit operasional guna memastikan keamanan pelayaran dan efisiensi layanan pandu-tunda di perairan Samarinda.
Kerja Sama Legal dan Transparan
Capt. Suparman juga menepis keraguan soal legalitas kegiatan operasional Pelindo di Samarinda. Dia menyebut seluruh kerja sama dilakukan melalui mekanisme pengadaan atau penugasan resmi sesuai aturan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta diawasi oleh instansi teknis yang berwenang.
“Kami menjunjung tinggi transparansi dan kepatuhan hukum dalam setiap kegiatan. Tidak ada proses yang dilakukan secara sepihak,” tambahnya.
Saat ini, pihaknya juga tengah memperkuat sinergi dengan stakeholder, salah satunya melalui penyediaan kapal tunda escort untuk mengawal kapal yang melintas di bawah Jembatan Mahakam, sebuah langkah preventif demi keselamatan pengguna sungai.
Dorong PNBP dan PAD
Sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP), Pelindo Regional 4 Samarinda menyatakan komitmennya dalam mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kolaborasi strategis bersama berbagai mitra.
“Prinsip kami adalah sinergi, kepatuhan, dan keberlanjutan. Semua kami upayakan agar pelabuhan menjadi motor ekonomi daerah yang aman dan modern,” pungkas Capt. Suparman.*(MT-01/R)