New Delhi – Federasi Pekerja Pelabuhan India (India Transport Workers’ Federation) mengancam melakukan aksi pemogokan setidaknya di 12 pelabuhan negara tersebut mulai tanggal 28 Agustus hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Rencana aksi tersebut sebagai buntut dari macetnya perundingan bipartit (deadlock) yang dilakukan pekerja dengan manajemen pelabuhan.
Pekerja menuntut agar manajemen mematuhi Perjanjian Kerja Bersama (PKB/Nota Agreement) terutama menyangkut kenaikan gaji maupun tunjangan pensiun.
Pemeritah India melalui Kementerian Pelayaran sebelumnya telah membentuk Komite Perundingan Kesejahteraan di bulan Maret 2021, sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja Bersama akhir tahun 2021. Namun hingga tujuh kali perundingan, serikat pekerja maupun manajemen pelabuhan tidak berhasil mencapai kata sepakat mengenai tuntuntan dari para pekerja.
FPPI berharap Dinas Tenaga Kerja memfasilitasi penyelesaian masalah tersebut pasca deadlock-nya perundingan tersebut.
T Narendra Rao, Sekretaris Jenderal Federasi Pekerja Transportasi India, seperti dikutip The Loadstar, mengatakan telah mengirimkan pemberitahuan rencana aksi mogok tersebut kepada pihak otoritas pelabuhan dan pemerintah setempat.
Jika aksi mogok jadi dilakukan tentunya akan berdampak pada pengiriman barang dari India ke pelabuhan-pelabuhan Asia dan Eropa atau sebaliknya.
Data pada Kementerian Pelayaran menyebutkan pelabuhan utama India seperti Chennai, Cochin, dan Mumbai berhasil menangani kargo 1,62 miliar metrik ton. Sedangkan dari nilai impor maupun ekspor pada tahun fiskal hingga 31 Maret 2024, India mengekspor barang senilai $437 miliar, dengan impor diperkirakan mencapai $677 miliar.