Surabaya, Mediatrans.id – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 3 mencatat lonjakan kinerja operasional pada Triwulan I tahun 2025, dengan peningkatan signifikan di berbagai sektor, mulai dari arus penumpang, kapal, hingga peti kemas dan non-peti kemas. Pertumbuhan mencolok ini mencerminkan peran strategis Pelindo Regional 3 dalam mendukung arus logistik nasional dan mobilitas masyarakat, terutama di kawasan Indonesia bagian tengah dan timur.
Salah satu sorotan utama adalah lonjakan arus penumpang hingga 122% secara tahunan (Year on Year/YoY), dengan total mencapai 1,4 juta penumpang. Kenaikan ini dipicu oleh tingginya mobilitas masyarakat selama masa mudik Lebaran 2025, terutama di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Tenau Kupang, Trisakti, Benoa, Ende, dan Kumai.
Tak hanya itu, arus kapal meningkat 105% YoY dengan jumlah kunjungan mencapai 26.259 unit kapal. Di sektor logistik, arus peti kemas mencapai 1,5 juta TEUs, tumbuh 103% dibandingkan Triwulan I tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh penambahan layanan dari operator pelayaran besar seperti Evergreen, ANL, MSC, dan Sealand, serta meningkatnya ekspor ke Amerika Serikat (128%), Korea Selatan (121%), dan Jepang (115%). Sementara itu, impor dari China naik 105%.
Kinerja positif juga terjadi pada arus non-peti kemas, yang mencapai 3,8 juta MMBTU, tumbuh 150% YoY. Kenaikan ini terutama ditopang oleh meningkatnya pengiriman LNG di Pelabuhan Benoa, yang digunakan untuk pasokan energi ke sektor pembangkit listrik, termasuk pelanggan utama seperti PT PLN Indonesia Power.
Executive Director 3 Pelindo, Daru Wicaksono, menyebut capaian ini sebagai bukti efektivitas strategi operasional dan sinergi antar pemangku kepentingan.
“Kinerja ini mencerminkan hasil dari optimalisasi pelayanan dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, serta kesiapan infrastruktur dan SDM dalam menyambut momen-momen krusial seperti Nataru dan Lebaran. Kami optimistis tren positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun,” ujarnya.
Dengan capaian ini, Pelindo Regional 3 menegaskan posisinya sebagai penggerak utama kelancaran logistik nasional dan penopang mobilitas masyarakat di wilayah strategis Indonesia bagian tengah dan timur. (MT-01/SS)