Subang, Mediatrans.Id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan pembangunan Pelabuhan Patimban Fase I rampung tahun ini. Kawasan pelabuhan yang kini sedang dalam proses konstruksi ditargetkan memiliki luas kumulatif 113 hektare (ha) pada akhir 2025.
Sekretaris Jenderal Kemenhub Antoni Arif Priadi menyebutkan, meskipun belum tuntas, Pelabuhan Patimban sebagai proyek strategis nasional (PSN) era Presiden Joko Widodo sudah aktif beroperasi dan mengangkut kendaraan melebihi target 223.000 unit per tahun.
“Hari ini Patimban belum selesai tapi sudah dioperasikan. Tahap I-2.1 akan rampung pada November 2025,” tegas Antoni dalam sebuah diskusi Senin lalu.
Raksasa Otomotif
Antoni menilai kehadiran pelabuhan ini mulai menarik investasi besar. Produsen otomotif seperti BYD dan Vinfast memilih mendirikan pabrik di sekitar Patimban karena efisiensi biaya logistik.
“Cost logistiknya akan murah karena sudah ada dermaga sendiri di Patimban. Pada waktunya nanti pasti sangat ramai,” katanya optimistis.
Awas! Harga Tanah
Antoni mengingatkan pemerintah daerah agar sigap mengantisipasi lonjakan harga lahan di sekitar area pelabuhan.
“Tanah di kiri-kanan pelabuhan sudah diborong untuk galangan kapal dan sebagainya. Jangan sampai salah tata ruang. Harusnya jadi kawasan industri pendukung pelabuhan,” ujarnya.
Megaproyek Tiga Fase, Target 7,5 Juta TEUs
Pembangunan Pelabuhan Patimban dibagi ke dalam tiga fase besar:
• Fase I (2018–2028): Total 152 ha, kapasitas 3,39 juta TEUs, dermaga 2.159 m
• Fase II (2028–2032): Tambahan 97 ha, total kapasitas 6,12 juta TEUs
• Fase III (2033–2042): Ekspansi jadi 285 ha, dengan total kapasitas 7,5 juta TEUs dan dermaga 4.319 m
Setiap fase dirancang dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), menegaskan bahwa proyek ini menjadi tumpuan Indonesia menuju pusat logistik maritim berkelas dunia.* (MT-02/DTC)