Bali, Mediatrans.id — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo resmi memulai pembangunan Bali Benoa Marina, proyek strategis di kawasan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pelabuhan Benoa, yang digadang-gadang bakal mengokohkan posisi Indonesia sebagai destinasi utama wisata maritim dunia.
Marina modern ini dirancang sebagai full-service marina bertaraf internasional yang mampu menampung 180 yacht, termasuk 50 superyacht hingga sepanjang 90 meter. Groundbreaking dilakukan pada Kamis (22/5) dan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dan Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta.
“Bali Benoa Marina sejalan dengan arah pembangunan pariwisata berkelanjutan dan berkualitas. Ini akan menjadi daya tarik baru dalam pariwisata maritim Indonesia,” ujar Ni Luh, dikutip dari siaran pers Pelindo.
Proyek yang berdiri di atas lahan seluas 3,3 hektare ini mencakup pembangunan Premium Yacht Club, Crew Club, area MICE, restoran, perkantoran, hingga ruang terbuka hijau terintegrasi. Wakil Gubernur Bali menegaskan komitmen daerah dalam mendukung pengembangan kawasan maritim berorientasi ekonomi berkelanjutan.
“Ini bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi juga peluang ekonomi baru untuk masyarakat Bali,” ujarnya.
Direktur Strategi Pelindo, Prasetyo, menyatakan Bali Benoa Marina merupakan bagian penting dari transformasi Pelindo dalam menjadikan pelabuhan sebagai gerbang pariwisata maritim kelas dunia. “BMTH akan menjadi hub marina-marina lain di Indonesia,” katanya.
Sebagai pelaksana proyek, subholding Pelindo yaitu PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) menggandeng mitra strategis PT Marina Development Indonesia (MDI) yang berpengalaman menangani proyek marina internasional seperti Porto Montenegro dan Royal Phuket Marina.
Pembangunan telah dimulai dengan produksi ponton beton apung yang menyerap tenaga kerja lokal. Ini menjadi bukti keterlibatan industri nasional dalam menghadirkan infrastruktur pariwisata premium yang membuka lapangan kerja dan mendorong ekonomi lokal.
Bali Benoa Marina dijadwalkan mulai beroperasi awal pada kuartal IV 2025, dan seluruh fasilitas ditargetkan rampung pada 2027. Proyek ini diharapkan menjadi magnet baru bagi kapal-kapal pesiar mewah global dan mengangkat daya saing Indonesia dalam industri pariwisata maritim berkelas dunia.* (MT-01/R)