Subang, Mediatrans.id – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat mendesak percepatan operasional penuh Pelabuhan Patimban sebagai respons terhadap kemacetan parah yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok pada 17–18 April 2025 lalu. HIPMI menilai Patimban sebagai solusi jangka panjang untuk menopang sistem logistik nasional yang kini dinilai rentan terhadap gangguan operasional.
“Kejadian di Tanjung Priok menjadi alarm keras bahwa sistem logistik nasional sangat rentan jika tidak ditopang oleh pelabuhan alternatif yang mumpuni. Pelabuhan Patimban adalah solusi jangka panjang yang harus segera dioptimalkan,” ujar Dede Saputra, Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan HIPMI Jawa Barat, dalam keterangan resminya, Senin (2/6/2025).
Dede menyebut kemacetan kala itu disebabkan lonjakan aktivitas bongkar muat yang mencapai 4.500 TEUs per hari, melampaui kapasitas normal Terminal NPCT1 yang hanya 2.500 TEUs.
Sebagai langkah konkret, Dede telah menggelar koordinasi langsung ke Kantor KSOP Tanjung Priok dan bertemu Capt Heru Susanto, membahas kolaborasi strategis antara regulator dan pelaku usaha untuk mengakselerasi operasional Pelabuhan Patimban.
“HIPMI Jabar siap menjadi jembatan sinergi antara pemerintah pusat, pemda, dan pelaku usaha. Ini soal efisiensi logistik dan masa depan ekonomi Jawa Barat dan Indonesia,” tegas Dede.
Progres Fisik Patimban Terus Dikebut
Dalam forum Musrenbang Provinsi Jawa Barat 2025, HIPMI Jabar resmi menyuarakan percepatan Patimban, yang mendapat sambutan positif dari Gubernur Jawa Barat. Dorongan ini sejalan dengan progres pembangunan infrastruktur pelabuhan yang semakin signifikan.
Data terakhir menunjukkan, Terminal Kendaraan (Car Terminal Paket 5) telah mencapai progres 78,9%, ditarget rampung akhir Oktober 2025, dan akan meningkatkan kapasitas dari 218.000 menjadi 600.000 unit CBU.
Terminal Peti Kemas (Paket 6) sudah menembus progres 73,87%, dengan target selesai awal November 2025, sehingga total kapasitas meningkat dari 250.000 menjadi 1,9 juta TEUs per tahun.
Proyek jalan tol akses ke Pelabuhan Patimban juga terus dikebut untuk memperkuat konektivitas kawasan industri dengan simpul logistik baru ini.
Sejak mulai beroperasi pada 2021, Pelabuhan Patimban menunjukkan peningkatan performa bongkar muat, khususnya kendaraan. Dengan penyelesaian seluruh fase pada kuartal IV 2025, pelabuhan ini digadang menjadi pusat logistik modern, terintegrasi, dan kompetitif secara global.
“HIPMI Jabar berkomitmen mendukung penuh percepatan proyek strategis nasional ini agar tercipta sistem logistik nasional yang lebih tangguh dan berdaya saing,” pungkas Dede.*(MT-03/DC)