Jakarta, Mediatrans.id – Setelah berlangsung selama dua pekan penuh warna, Art Market Exhibition 2025 resmi ditutup pada Senin, 2 Juni 2025 di Museum Maritim Indonesia, markas budaya maritim yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Tanjung Priok.
Mengusung tema besar “Kebangkitan Maritim Nusantara”, gelaran ini menyuguhkan perpaduan unik antara seni, budaya, dan dunia kepelabuhanan. Pameran ini menghadirkan tari tradisional, musik etnik, lukisan bertema pelabuhan, hingga seminar interaktif soal kemaritiman yang menyulut antusiasme publik dan pelaku seni di wilayah Jakarta Utara.
Penutupan acara dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Walikota Jakarta Utara Hendra Hidayat, Kabid Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan KSOP Utama Tanjung Priok Wim Hutajulu, Wakapolres Pelabuhan Kompol Budi Santoso, dan EGM PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Yandri Tri Saputra, serta para tokoh masyarakat dan seniman lokal.
Dalam sambutannya, Yandri Tri Saputra menegaskan pentingnya ruang budaya seperti ini dalam membangun koneksi positif antara masyarakat dan pelabuhan.
“Kegiatan ini bukan sekadar pameran seni, tapi jembatan komunikasi antara pemangku kepentingan dan masyarakat sekitar pelabuhan. Pelindo berkomitmen menjaga budaya lewat Museum Maritim Indonesia sebagai bentuk tanggung jawab sejarah dan sosial kami,” ujar Yandri.
Ia pun menambahkan, Pelindo akan terus mendukung kegiatan seni-budaya yang memperkuat identitas maritim nasional, sekaligus merangkul generasi muda untuk mengenal lebih dekat dunia kepelabuhanan dan kemaritiman.
“Kami ucapkan selamat atas suksesnya acara ini. Semoga ke depan, Art Market Exhibition bisa menjangkau lebih luas lagi anak bangsa demi menyongsong kejayaan maritim Nusantara,” pungkas Yandri.
Pelabuhan Bukan Hanya Tentang Logistik — Tapi Juga Pusat Budaya
Penutupan Art Market Exhibition 2025 menandai bahwa Pelabuhan Tanjung Priok bukan hanya pusat logistik nasional, tapi juga ruang hidup budaya maritim Indonesia. Museum Maritim Indonesia pun kini menjadi titik temu antara sejarah pelabuhan, edukasi publik, dan kreativitas seni.*(MT-03/R)