• Redaksi & Manajemen
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Aviasi
Mediatrans
Advertisement
  • Home
  • Headline
  • Transportasi
  • Logistik
  • Maritim
  • Korporasi
  • Aviasi
  • Review
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Transportasi
  • Logistik
  • Maritim
  • Korporasi
  • Aviasi
  • Review
No Result
View All Result
Mediatrans
No Result
View All Result
Home Headline

Waspada Rem Blong: Kelalaian Tangan Pengemudi dan Rem yang Diabaikan Membahayakan Jiwa!

Mulke by Mulke
04/06/2025
in Headline, Review
Waspada Rem Blong: Kelalaian Tangan Pengemudi dan Rem yang Diabaikan Membahayakan Jiwa!
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Ahmad Wildan

Plt Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)

Di jalan-jalan negeri ini, kematian kerap datang dalam kecepatan tinggi—dan sering kali tanpa sempat memberi tanda. Ia meluncur di balik kemudi bus wisata, atau di belakang truk bermuatan berat yang tak bisa berhenti. Kita menyebutnya “rem blong”, seakan itu takdir. Padahal, nyawa-nyawa itu gugur bukan karena takdir, tetapi karena kelalaian.

Mari kita jujur, hampir setiap pekan kita mendengar kabar bus terbalik, truk menghantam rumah warga, atau kendaraan masuk jurang. Dan alasan yang terus berulang: rem tidak berfungsi. Bila kita telusuri lebih dalam, faktor manusia selalu menjadi benang merah. Bukan hanya soal teknik mengemudi, tetapi juga soal sikap: lalai memeriksa kendaraan, mengemudi dalam kondisi lelah, bahkan memaksakan diri meski sedang sakit.

Mengapa Rem Bisa “Blong”?

Rem blong bukan semata akibat sistem rem yang rusak. Justru lebih sering terjadi karena cara mengemudi yang keliru di jalan menurun: menggunakan gigi tinggi, mengerem berulang-ulang hingga tekanan angin hilang, dan rem menjadi overheat. Tragedi di Gekbrong, Sukabumi, yang menewaskan 18 orang pada 2016, adalah contoh nyata. Truk melaju 100 km/jam, gigi netral, tekanan angin di bawah standar. Sistem rem bekerja sesuai desainnya, tetapi dikalahkan oleh keputusan salah pengemudi.

Kasus lainnya, seperti di Subang dan Belik, memperlihatkan pengabaian pada pemeriksaan kendaraan sebelum beroperasi. Ada kebocoran pada relay valve, jarak kampas rem yang tidak sesuai standar, atau bahkan sistem penerangan jalan yang mati sehingga pengemudi salah mempersepsi medan jalan.

Ada juga penyebab lain yang tak kalah berbahaya: microsleep, tidur sesaat saat mengemudi. Ini terjadi ketika tubuh dipaksa terus terjaga tanpa istirahat yang cukup. Bayangkan, seorang sopir mengemudi nonstop selama 30 jam dalam rombongan wisata Surabaya–Dieng–Yogyakarta. Tidak ada pengemudi cadangan, tidak ada waktu tidur. Apakah ini perjalanan liburan atau undangan maut?

Kompetensi, Disiplin, dan Kejujuran

Solusinya sebenarnya sederhana namun memerlukan kedisiplinan tinggi. Pertama, pastikan kondisi tubuh sehat dan bugar sebelum berkendara. Tidur cukup, tidak mengonsumsi obat yang menyebabkan kantuk, dan perhatikan pola makan. Kedua, jangan mengemudi lebih dari 12 jam. Tubuh manusia punya batas. Mesin bisa diganti, nyawa tidak.

Ketiga, lakukan pemeriksaan kendaraan secara menyeluruh. Jangan hanya melihat tekanan ban dan lampu. Periksa sistem rem, pastikan tidak ada kebocoran angin, kampas dalam kondisi baik, dan minyak rem tidak tercampur air. Lakukan prosedur simulasi kehilangan tekanan angin. Ini bukan teori, ini prosedur penyelamatan nyawa.

Keempat, pahami teknik mengemudi di jalan menurun. Gunakan gigi rendah sejak awal, aktifkan exhaust brake, dan jangan memindahkan gigi di tengah jalan menurun karena risiko masuk netral sangat tinggi. Gigi netral adalah undangan maut dalam medan menurun.

Kelima, kenali rute perjalanan. Jangan andalkan GPS semata. Pelajari jalur baru sebelum berangkat. Bila perlu, minta rambu tambahan kepada otoritas jalan jika rute gelap atau minim informasi. Ini bukan soal profesionalisme semata, tapi tanggung jawab terhadap penumpang dan sesama pengguna jalan.

Dan akhirnya, jujurlah. Jika tubuh tidak sanggup, jika rasa kantuk datang, berhentilah. Jika kendaraan bermasalah, jangan abaikan. Jujur pada diri sendiri adalah rem terakhir yang menyelamatkan banyak nyawa.

Menolak Takdir yang Bisa Dicegah

Tidak ada yang disebut “kecelakaan takdir” jika kita bisa mencegahnya. Rem blong bukan takdir, microsleep bukan nasib buruk, dan jalan menurun bukan lubang maut. Semua bisa dicegah dengan kompetensi, disiplin, dan kejujuran.

Sebagai bangsa, kita terlalu sering belajar dari tragedi, tapi cepat melupakan. Sudah saatnya pengemudi tidak hanya diajari bagaimana mengemudi, tapi juga mengapa harus bertanggung jawab.

Karena setiap rem yang blong, adalah hati yang longgar. Dan setiap kecelakaan yang bisa dicegah tapi tetap terjadi, adalah kejahatan dalam diam.*(MT-01/R)

Previous Post

Art Market Exhibition 2025 Resmi Ditutup! Pelindo Tanjung Priok Gaungkan Kebangkitan Maritim Lewat Seni dan Budaya

Next Post

Kompetensi SDM Transportasi: Indonesia Butuh Nahkoda, Bukan Hanya Kapal

Mulke

Mulke

Next Post
Kompetensi SDM Transportasi: Indonesia Butuh Nahkoda, Bukan Hanya Kapal

Kompetensi SDM Transportasi: Indonesia Butuh Nahkoda, Bukan Hanya Kapal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kabar Gembira, Pendaftaran Beasiswa Pelindo Prestasi Diperpanjang Sampai Tanggal 27 April 2025, Daftar Sekarang!

Kabar Gembira, Pendaftaran Beasiswa Pelindo Prestasi Diperpanjang Sampai Tanggal 27 April 2025, Daftar Sekarang!

16/04/2025

Menyelami Samudera Kehidupan Dr. Chandra Motik

07/06/2023
Mengenal Peran Keagenan Kapal (Shipping Agency) dalam Ekosistem Transportasi Laut

Mengenal Peran Keagenan Kapal (Shipping Agency) dalam Ekosistem Transportasi Laut

29/05/2025
Cerita Pelabuhan Tersibuk China Berjibaku Melawan Kemacetan

Cerita Pelabuhan Tersibuk China Berjibaku Melawan Kemacetan

19/04/2025
Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 4  Berlayar Perdana dari Patimban

Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 4 Berlayar Perdana dari Patimban

0
Gelar Pelatihan Digital Marketing UMKM, SPMT Gandeng Rumah Zakat

Gelar Pelatihan Digital Marketing UMKM, SPMT Gandeng Rumah Zakat

0
Layani Pemudik LebaranJTCC Seksi 4 Beroperasi Fungsional 1 April

Layani Pemudik LebaranJTCC Seksi 4 Beroperasi Fungsional 1 April

0
IPC TPK Raih Penghargaan Penggerak Transformasi Digital Pelabuhan

IPC TPK Raih Penghargaan Penggerak Transformasi Digital Pelabuhan

0
Terminal Kijing Siap Layani Peti Kemas Mulai Juni 2025, Pelindo Dorong Efisiensi Logistik Kalimantan Barat

Terminal Kijing Siap Layani Peti Kemas Mulai Juni 2025, Pelindo Dorong Efisiensi Logistik Kalimantan Barat

14/06/2025
Kelola Terminal Peti Kemas Belawan, BNCT  Fokus Transformasi Logistik Ekspor-Impor Sumatera Utara

Kelola Terminal Peti Kemas Belawan, BNCT Fokus Transformasi Logistik Ekspor-Impor Sumatera Utara

11/06/2025
Aksi Sosial PT Pelindo Multi Terminal, Salurkan 90 Hewan Qurban Iduladha 2025 di Sekitar Pelabuhan Seluruh Indonesia

Aksi Sosial PT Pelindo Multi Terminal, Salurkan 90 Hewan Qurban Iduladha 2025 di Sekitar Pelabuhan Seluruh Indonesia

11/06/2025
Lima Dekade PT Dumas Tanjung Perak Shipyards: Dari Dua Mahasiswa Menjadi Pilar Galangan Kapal Indonesia

Lima Dekade PT Dumas Tanjung Perak Shipyards: Dari Dua Mahasiswa Menjadi Pilar Galangan Kapal Indonesia

11/06/2025

Recent News

Terminal Kijing Siap Layani Peti Kemas Mulai Juni 2025, Pelindo Dorong Efisiensi Logistik Kalimantan Barat

Terminal Kijing Siap Layani Peti Kemas Mulai Juni 2025, Pelindo Dorong Efisiensi Logistik Kalimantan Barat

14/06/2025
Kelola Terminal Peti Kemas Belawan, BNCT  Fokus Transformasi Logistik Ekspor-Impor Sumatera Utara

Kelola Terminal Peti Kemas Belawan, BNCT Fokus Transformasi Logistik Ekspor-Impor Sumatera Utara

11/06/2025
Aksi Sosial PT Pelindo Multi Terminal, Salurkan 90 Hewan Qurban Iduladha 2025 di Sekitar Pelabuhan Seluruh Indonesia

Aksi Sosial PT Pelindo Multi Terminal, Salurkan 90 Hewan Qurban Iduladha 2025 di Sekitar Pelabuhan Seluruh Indonesia

11/06/2025
Lima Dekade PT Dumas Tanjung Perak Shipyards: Dari Dua Mahasiswa Menjadi Pilar Galangan Kapal Indonesia

Lima Dekade PT Dumas Tanjung Perak Shipyards: Dari Dua Mahasiswa Menjadi Pilar Galangan Kapal Indonesia

11/06/2025
Mediatrans

Kami menyajikan berita terkini, akurat dan berimbang seputar transportasi, logistik dan maritim.

Follow Us

Browse by Category

  • Aviasi
  • Headline
  • Korporasi
  • Logistik
  • Maritim
  • Review
  • Transportasi
  • Uncategorized

Recent News

Terminal Kijing Siap Layani Peti Kemas Mulai Juni 2025, Pelindo Dorong Efisiensi Logistik Kalimantan Barat

Terminal Kijing Siap Layani Peti Kemas Mulai Juni 2025, Pelindo Dorong Efisiensi Logistik Kalimantan Barat

14/06/2025
Kelola Terminal Peti Kemas Belawan, BNCT  Fokus Transformasi Logistik Ekspor-Impor Sumatera Utara

Kelola Terminal Peti Kemas Belawan, BNCT Fokus Transformasi Logistik Ekspor-Impor Sumatera Utara

11/06/2025
  • Redaksi & Manajemen
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Aviasi

© 2022 MediaTrans.ID - Transportasi | Logistik | Maritim

No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Transportasi
  • Logistik
  • Maritim
  • Korporasi
  • Aviasi
  • Review

© 2022 MediaTrans.ID - Transportasi | Logistik | Maritim

error: Content is protected !!