Jakarta, Mediatrans.id – Suasana hangat penuh semangat kebersamaan mewarnai gelaran Musyawarah Kerja Serikat Pekerja PT Multi Terminal Indonesia (MTI) yang berlangsung pada Rabu (1/10) pekan lalu. Agenda utama forum ini adalah pemilihan Ketua Umum Serikat Pekerja untuk periode 2025–2028, yang akhirnya dimenangkan oleh Nurtakim, sang petahana.
Dua Kandidat
Menjelang pemilihan, dua nama mencuat sebagai calon Ketua Umum: Nurtakim dan Rahmadani.
Pemungutan suara berlangsung demokratis dan transparan. Dari ratusan anggota yang memberikan hak suaranya, Nurtakim meraih 193 suara, unggul signifikan dari pesaingnya.
Kemenangan itu disambut riuh tepuk tangan para peserta yang menandai berlanjutnya kepemimpinan serikat dengan semangat baru.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas amanah ini. Perjuangan belum selesai, tapi fondasinya sudah kita bangun bersama,” ujar Nurtakim dalam sambutannya usai terpilih.
Lanjutkan Agenda Perubahan
Dalam paparannya, Nurtakim menegaskan komitmennya untuk melanjutkan tiga agenda besar yang telah dirintis sebelumnya:
• Penyetaraan pelayanan kesehatan,
• Perbaikan sistem remunerasi dan penghasilan, serta
• Pemberian tunjangan daerah bagi pekerja yang bertugas jauh dari keluarga.
Menurutnya, pelayanan kesehatan yang adil dan setara merupakan hak dasar pekerja, bukan sekadar fasilitas tambahan.
“Tidak boleh ada perlakuan berbeda di satu perusahaan yang sama-sama kita bangun. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah hak seluruh pekerja,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembenahan struktur penghasilan agar lebih berkeadilan. Saat ini, sistem remunerasi di MTI dinilai masih belum mencerminkan keadilan bagi seluruh lapisan pekerja.
“Kalau kita bicara transformasi logistik, jangan lupa transformasi kesejahteraan. Pekerja yang sejahtera akan bekerja dengan hati dan semangat,” katanya.
Atensi
Salah satu isu yang paling disoroti dalam forum adalah soal tunjangan bagi pekerja yang bertugas di luar daerah. Nurtakim menilai, dengan gaji pas-pasan tanpa tambahan insentif, pekerja sulit memenuhi kebutuhan dasar, apalagi jika harus jauh dari keluarga.
“Tidak logis menuntut kinerja tinggi kalau asupan gizi dan kesejahteraan pekerjanya diabaikan. Ini harus jadi perhatian serius,” ucapnya.
Perjuangan Tak Boleh Berhenti
Dalam kesempatan tersebut, Nurtakim menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh anggota serikat yang mungkin belum puas dengan capaian periode sebelumnya. Namun, ia menegaskan, perjuangan kesejahteraan tidak boleh berhenti.
“Kita semua datang dari daerah berbeda, tapi punya tujuan sama: membangun MTI yang tumbuh dan berkeadilan bagi seluruh pekerja. Hidup pekerja!” serunya lantang.
Babak Baru Serikat Pekerja MTI
Dengan terpilihnya kembali Nurtakim, Serikat Pekerja MTI memasuki babak baru perjuangan kolektif. Di tengah dinamika industri logistik nasional, semangat solidaritas dan keberpihakan pada pekerja diharapkan terus menjadi pondasi kuat bagi kemajuan perusahaan.











