Medan, Mediatrans.Id – Di Pelabuhan Tanjungpinang matahari belum sepenuhnya terbit, namun antrean calon penumpang mulai mengular. Sebagian membawa koper besar, sebagian lainnya hanya berbekal ransel dan senyum penuh harapan. Tujuan mereka satu: pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idulfitri bersama orang tercinta.
Gambaran itu menjadi potret kesibukan di berbagai terminal penumpang Pelindo selama masa Angkutan Lebaran 2025. Dalam rentang satu bulan penuh, sejak 16 Maret hingga 16 April 2025 (H-15 hingga H+15 Lebaran), sebanyak 791.516 orang dilayani melalui terminal-terminal yang dikelola PT Pelindo Multi Terminal, subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Jumlah ini bukan sekadar angka. Ia mencerminkan gelombang harapan, rindu, dan semangat silaturahmi yang mengalir di tengah lautan Indonesia. Menariknya, angka ini juga naik 6 persen dibandingkan tahun lalu, yang tercatat sebanyak 747.120 penumpang.
“Ini adalah kerja keras dari semua pihak yang terlibat. Dari SDM, pengelola terminal, hingga mitra eksternal yang saling berkoordinasi demi kelancaran arus mudik dan balik,” kata Arif Rusman Yulianto, Direktur Operasi Pelindo Multi Terminal.
Dari delapan cabang yang mengelola terminal penumpang—mulai dari Sibolga, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, Gresik, Tanjung Emas Semarang, Parepare, Lembar, hingga Bima—Pelindo menyusun strategi operasional sejak jauh-jauh hari. Tujuannya satu: memastikan kenyamanan dan keamanan pemudik yang memilih moda transportasi laut.
Tak hanya penumpang, arus kendaraan pun turut meningkat. Tercatat 40.803 unit kendaraan melintasi terminal-terminal Pelindo, naik 2,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa laut semakin dipilih, bukan hanya karena biaya yang kompetitif, tapi juga karena fasilitas yang makin baik dan terkoordinasi.
Yang menarik, Branch Tanjung Balai Karimun menjadi pelabuhan dengan jumlah penumpang terbanyak: 270.627 orang. Disusul oleh Tanjungpinang dengan 250.887 orang, dan Parepare sebanyak 97.174 orang. Ketiga titik ini menjadi simpul penting dalam jaringan transportasi laut selama Lebaran tahun ini.
“Transportasi laut kini menjadi alternatif yang makin diminati, terutama di wilayah kepulauan. Kami berkomitmen terus meningkatkan layanan agar makin aman dan nyaman,” tambah Arif.
Di balik data dan strategi operasional, tersimpan banyak kisah kecil yang tak kalah penting: anak-anak yang tertidur di pangkuan ibu mereka dalam perjalanan pulang, keluarga yang kembali bertemu setelah bertahun-tahun, hingga tawa dan tangis di pelabuhan saat akhirnya kampung halaman kembali dipijak.
Bagi Pelindo, keberhasilan ini bukan hanya soal logistik, tapi juga soal kontribusi nyata dalam menyambungkan kembali tali keluarga yang sempat terpisah oleh jarak dan waktu. “Kami akan terus melakukan evaluasi agar layanan makin optimal dari tahun ke tahun,” pungkas Arif.
Di lautan luas yang memisahkan pulau-pulau di Nusantara, Pelindo hadir sebagai jembatan. Bukan hanya jembatan antarwilayah, tapi juga antarhati. Dan di setiap pelabuhan yang ramai itu, ada satu harapan yang sama: pulang, dan merayakan Lebaran bersama keluarga tercinta.* (Rel/Karnali Faisal)