Jakarta, Mediatrans.id – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menggeliatkan sinergi antarnegara Asia Tenggara melalui ajang ASEAN Ports and Logistics 2025 yang akan digelar pada 1–3 Juli 2025 di Hotel JW Marriott Jakarta. Gelaran ini berkolaborasi dengan The Chartered Institute of Logistics and Transport Indonesia (CILT-ID), dengan target membangun konektivitas logistik kawasan yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Group Head Business Development and Strategic Alliance Pelindo, Bobby Hardian, menegaskan bahwa menjadi tuan rumah ajang strategis ini merupakan bentuk kontribusi nyata Pelindo dalam memperkuat ekosistem pelabuhan dan logistik di Asia Tenggara.
“Event ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi ekosistem pelabuhan dan logistik antar negara-negara di Asia Tenggara,” ujar Bobby dalam Focus Group Discussion (FGD) & Press Conference di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Sementara itu, Direktur Strategi Pelindo, Prasetyo, menyampaikan bahwa Pelindo telah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung guna memperkuat keterhubungan antara pelabuhan dan kawasan industri. Salah satu proyek strategis yang menjadi sorotan adalah pengembangan kawasan industri JIIPE di Gresik dan Terminal Kijing di Kalimantan Barat.
“Pelabuhan tidak bisa berdiri sendiri. Harus terintegrasi dengan hinterland atau kawasan industrinya,” tegas Prasetyo.
Ia juga memaparkan peran penting Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang dibangun Pelindo untuk memperlancar arus logistik ke Pelabuhan Tanjung Priok. Saat ini, Pelindo tengah menyiapkan akses terbaru yakni New Priok Eastern Access (NPEA), yang akan menjadi penghubung langsung New Priok Terminal dengan JTCC.
“Kami ingin membangun ekosistem maritim yang tidak hanya efisien secara operasional, tapi juga berkelanjutan,” pungkas Prasetyo.
Dengan ajang ini, Pelindo mengajak seluruh pelaku industri dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperkuat rantai pasok kawasan, menjadikan Indonesia pusat konektivitas logistik ASEAN.* (MT-01/SM)












