Jakarta, Mediatrans.id – Mudik Lebaran 2025 tercatat sebagai salah satu yang paling sukses dalam sejarah transportasi Indonesia. Dengan koordinasi lintas sektor dan strategi manajemen yang matang, pemerintah berhasil menghadirkan mudik yang aman, lancar, dan nyaman. Survei nasional yang dilakukan Kementerian Perhubungan dan Litbang Kompas menunjukkan, 90,9 persen pemudik menyatakan puas terhadap penyelenggaraan mudik tahun ini.
Survei yang berlangsung 7–13 April 2025 ini melibatkan 652 responden dari enam provinsi di Pulau Jawa serta Sumatera Utara, wilayah dengan tingkat pergerakan pemudik tertinggi. Dari jumlah tersebut, 10 persen menyatakan sangat puas dan 80,9 persen puas, menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap manajemen mudik pemerintah.
Strategi
Keberhasilan mudik tahun ini tidak lepas dari strategi manajemen lalu lintas seperti sistem one way, contra flow, dan penyebaran jadwal perjalanan. Strategi ini mendapat sambutan positif, dengan 95,2 persen responden menyatakan puas terhadap pengaturan lalu lintas. Di media sosial, sentimen serupa tercermin: 94 persen percakapan warganet bernada positif tentang kondisi jalan selama mudik.
Program unggulan seperti mudik gratis dan diskon tiket transportasi juga mendapat sambutan luar biasa. Sebanyak 95 persen responden mengapresiasi diskon tarif, sementara 92,1 persen menilai program mudik gratis sangat membantu, terutama untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah.
Kereta Api Masih Jadi Favorit
Meskipun jumlah pemudik meningkat tajam, kelancaran tetap terjaga. Jumlah pengguna angkutan umum naik 11,68 persen dibanding 2024. Moda kapal laut mencatat lonjakan tertinggi (21,19 persen), disusul bus (20,47 persen) dan penyeberangan laut (12,68 persen). Sementara itu, kereta api tetap menjadi primadona dengan 8,3 juta penumpang selama periode Lebaran.
Angka Kecelakaan Turun Drastis, Bukti Nyata Keberhasilan Pengelolaan
Dari sisi keselamatan, data Korlantas Polri mencatat kabar menggembirakan. Jumlah kecelakaan menurun 34,31 persen, dari 7.064 kasus (2024) menjadi 4.640 kasus (2025). Jumlah korban meninggal dunia pun turun drastis sebesar 55,95 persen, dari 1.244 menjadi 548 jiwa. Korban luka berat dan ringan juga mengalami penurunan signifikan.
Tiga Strategi Kunci: Distributing, Clustering, Delaying
Kesuksesan ini merupakan buah dari penerapan konsep Transport Demand Management yang dibagi dalam tiga pendekatan:
• Distributing: Penyebaran perjalanan melalui kebijakan Work From Anywhere (WFA) untuk ASN, libur sekolah lebih awal, dan insentif tarif.
• Clustering: Pengelompokan kendaraan dan rute, terutama di jalan tol, bandara, terminal, dan pelabuhan.
• Delaying: Penundaan antrean melalui buffer zone di pelabuhan penyeberangan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
Kolaborasi Lintas Instansi Jadi Kunci Sukses
Penyelenggaraan mudik 2025 melibatkan sinergi banyak pihak, mulai dari Kementerian Perhubungan, Polri, TNI, Kementerian PUPR, Kemenkominfo, hingga pemerintah daerah dan BUMN transportasi. Di lapangan, kolaborasi ini tampak nyata dalam pengaturan arus lalu lintas, pelayanan terminal, serta penyediaan informasi publik secara cepat dan tepat.
Harapan dan Evaluasi untuk Mudik 2026
Meski puas, masyarakat tetap menyuarakan harapan: peningkatan kualitas jalan dan tarif transportasi yang lebih terjangkau. Pemerintah telah mengantongi delapan poin evaluasi sebagai bekal menyusun strategi mudik 2026. Tantangan terbesar adalah mempertahankan dan melampaui standar tinggi yang telah dicapai tahun ini.*(Kid)