Surabaya, Mediatrans.Id – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) resmi membuka peluang usaha lebar-lebar bagi perusahaan bongkar muat (PBM) dengan skema kemitraan di Terminal Jamrud, Nilam, dan Mirah (JamNiRah), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kemitraan ini merupakan implementasi langsung dari UU No 66 Tahun 2024 sebagai perubahan ketiga atas UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, khususnya Pasal 90A yang mengatur kewajiban Badan Usaha Pelabuhan (BUP) untuk bermitra dengan PBM.
“Ini adalah kerja sama kemitraan pertama di Indonesia sejak undang-undang diberlakukan. Skemanya mencakup layanan induk dan turunan, dengan masa berlaku selama lima tahun,” tegas Muhammad Junaedi, Branch Manager Terminal Jamrud, Nilam, dan Mirah, dalam acara sosialisasi layanan bongkar muat multipurpose di Surabaya, Selasa (6/5/2025).
Area Kerja Sama
Area kerja sama meliputi Jamrud Selatan (kade 250–605), Jamrud Utara (kade 540–1.200), Jamrud Barat (kade 0–210), serta seluruh terminal Nilam dan Mirah. Namun, Junaedi menegaskan bahwa Terminal Jamrud tidak bisa dikerjasamakan secara penuh karena mempertimbangkan keselamatan penumpang kapal RoRo dan angkutan publik lainnya.
“Implementasi dimulai 1 Juni 2025. Ini bagian dari pengelolaan bersama layanan multipurpose yang aman dan profesional,” ujarnya.
Momentum Kembalinya Marwah Bongkar Muat
Ketua DPW APBMI Jawa Timur, Kody Lamahayu Freddy, menyebut kemitraan ini sebagai bukti kembalinya peran PBM secara utuh di pelabuhan. “Secara tidak langsung, ini menjadikan APBMI Jatim sebagai pengelola layanan bongkar muat di terminal Jamrud, Nilam, dan Mirah,” ungkapnya.
Ia juga berharap kemitraan ini bisa menjadi pijakan dan inspirasi pelabuhan-pelabuhan lain di seluruh Indonesia. “Ini kemitraan pertama secara nasional, dan sangat mungkin untuk direplikasi,” tambah Kody.
KSOP Siap Mengawasi
Kepala KSOP Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, menyambut baik kerja sama ini. “Kami sebagai regulator siap memberikan standar kinerja terminal agar pelayanan optimal dan adil. Jika ada layanan kurang maksimal di JamNiRah, silakan hubungi kami,” tegasnya.
Agustinus memastikan bahwa pemerintah tidak memihak siapapun, melainkan berpihak pada kelancaran logistik dan keselamatan pelayaran nasional. “Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat. Mari kita jaga momentum kemitraan ini demi kemajuan dunia kepelabuhanan Indonesia,” pungkasnya.*(MT-03/TKP)